Setelah jeda panjang selama satu tahun tanpa karya baru, gelombang ekspektasi akhirnya terpenuhi. Unit musik new rock asal Jakarta, Sun and Moon, akan meluncurkan single terbaru mereka yang berjudul “Bertarung Dalam Api” pada Sabtu, 12 Juli 2025.
Rilisan ini menjadi momen penting bagi band yang dikenal dengan formasi dinamis, kali ini mereka menghadirkan warna musik yang lebih cerah dan eksperimental, meskipun harus beradaptasi dengan kepergian gitaris Bayu Windiasko di pertengahan tahun ini.
Dengan formasi terkini yang terdiri dari Dhika Pradnya (vokal, gitar), Rizky Vasha (gitar), Rivalino Shafar (bass), dan Catra Hadibya (drum), Sun and Moon tampil dengan energi baru. “Bertarung Dalam Api” bukan sekadar lanjutan, melainkan lompatan artistik.
Dhika Pradnya, vokalis dan gitaris, menegaskan perubahan ini. “Di single ini, kami menciptakan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya. Materinya lebih kompleks dalam struktur musiknya, dan suaranya jauh lebih cerah dibandingkan biasanya,” ujarnya. Pernyataan ini menunjukkan eksplorasi musikal yang lebih dalam, meninggalkan sebagian nuansa gelap sebelumnya demi suasana yang lebih bercahaya.

Durasi lagu yang mencapai 3 menit 57 detik itu menjadi wadah bagi tema yang dalam dan personal. “Bertarung Dalam Api” berkisah tentang pergulatan batin seseorang melawan diri sendiri, belenggu masa lalu, jerat adiksi, dan luka trauma.
Dengan lirik berbahasa Indonesia yang ditulis oleh Dhika secara lugas, Sun and Moon mengajak pendengarnya untuk tidak hanya mendengarkan, tetapi juga merenungkan proses berdamai dan bangkit melalui berbagai fase kehidupan yang penuh luka. Pesan tentang ketahanan dan pemulihan menjadi inti dari cerita lagu ini.
Proses penciptaan dan perekaman single ini adalah perjalanan panjang yang penuh ketekunan, memakan waktu sekitar satu tahun. Meskipun mengalami pergantian personel, Sun and Moon tetap mempercayakan produksi kepada duo Bayu dan Rivalino, yang sebelumnya juga terlibat dalam karya-karya mereka.
Rekaman dilakukan secara modular di berbagai lokasi: bagian drum direkam di Highground Music Studio (Bintaro), vokal di Studio 10 (Cinere), sementara elemen gitar dan bass dikerjakan secara mandiri. Untuk memberikan sentuhan akhir yang diinginkan, proses mixing dan mastering dipercayakan kepada Cakra Mahardhika Kevlana, bassis dari band Crayon Cosmos yang dikenal memiliki kepekaan tinggi terhadap detail produksi.

Riwayat Sun and Moon sejak terbentuk pada 2019 memang penuh dengan dinamika yang menarik. Awalnya, mereka adalah sekelompok teman yang hobi jamming, namun seiring waktu, mereka bertransformasi menjadi proyek yang lebih serius. Meskipun sempat vakum dan mengalami banyak pergantian anggota, termasuk kehadiran dan kepergian Rivalino serta pendiri awal seperti Ridho (drum) dan Axel (bass), mereka terus berjuang.
Kehadiran Bayu dan Catra dari Red Maverick sempat menstabilkan formasi yang menghasilkan “Raja Mantra” dan “Emptiness” (2024), sebelum akhirnya Bayu memutuskan hengkang di 2025. Namun seperti judul single terbarunya, Sun and Moon terus menunjukkan semangat bertarung.
Kembalinya Rivalino pada bass dan konsolidasi dengan Vasha (gitar) serta Catra (drum) di bawah kepemimpinan kreatif Dhika membuktikan ketangguhan mereka.
Rilisnya “Bertarung Dalam Api” adalah pernyataan artistik dari band ini yang terus mencari bentuk terbaiknya, mengolah kompleksitas dan kecerahan baru dalam lanskap rock Jakarta, siap menyapa pendengar dengan suara yang baru.
ENV=481fa940-490b-43d4-a35d-b19fd6be535c
Support Gigsplay Dengan Saweria
🙏 Terima Kasih Atas Dukungan Anda!
Dukungan Anda sangat penting dan membantu Gigsplay untuk mendukung musisi independen Indonesia.
✅ KLIK UNTUK DONASI
Pilihan mode pembayaran