Reality Club Presents...Indonesia Tour in Bandung! Collaborating With Bilal Indrajaya. Buy Tickets Now!×
Connect with us

New Albums

Bambootown Luncurkan EP Perdana Setelah Lima Tahun Mengukir Cerita

Published

on

Setelah membangun eksistensi selama lima tahun di kancah musik indie, Bambootown, band asal Ciawi, Tasikmalaya, akhirnya mewujudkan mimpi besar mereka.

Pada 8 Juli 2025 yang lalu, grup indie pop tersebut resmi merilis EP perdana bertajuk “Bambootown” atau “Self-Titled”, mengakhiri proses produksi panjang yang dimulai sejak tahun 2024. Mini album ini menghadirkan lima track penuh warna, masing-masing membawa cerita dan nuansa musikal yang berbeda.

EP “Self-Titled” ini merupakan kristalisasi kerja keras dan dedikasi total kelima personelnya: Ginanjar (vokal utama, gitar akustik), Ales (bass, vokal latar), Iksal (gitar melodi, vokal latar), Nanda (gitar, synth), dan Iyus (drum, vokal latar).

Proses rekaman berlangsung di Pandemi Studio, Tasikmalaya, dengan operator Muhammad Nadimas ‘Caos’, sebelum dilanjutkan dengan proses mixing dan mastering oleh Irsyad Ali di Teargas Lab Studio, Bandung. Kemasan visualnya juga sangat menarik, menampilkan sampul berwarna kuning hangat yang diambil oleh Gun Picturelab, dan didesain dengan apik oleh Ginanjar sendiri.

Band Bambootown

Bambootown

EP ini membawa pendengar dalam perjalanan emosional yang beragam. Lagu pembuka “Langkah” menyajikan energi pop alternatif yang menggebu, dengan tema tentang eksistensi manusia dalam mencapai tujuan hidup.

Berpindah ke “Intervensi”, nuansa indiepop era 90-an yang “nyaman” dipilih untuk mengkritisi dampak era digital terhadap rasa syukur. Lalu, “She” hadir dengan sentuhan lembut, memadukan indiepop dan powerpop untuk menarasikan romantisme universal antara anak dan ibu, memberikan kehangatan di tengah aransemen yang dinamis.

Dua single sebelumnya juga menemukan tempatnya. “Wooden House”, yang pernah diluncurkan sebagai single kedua, menjadi anthem kesederhanaan dengan kampanye “simple is everything”, memancarkan ketenangan dan apresiasi pada hal-hal mendasar.

Sementara “West Bank 1987” (single ketiga) menggebrak dengan nuansa indie rock dan post-punk revival yang lebih gelap. Lagu ini berkisah tentang keseharian masyarakat Tepi Barat Palestina tahun 1987, menyoroti kompleksitas hidup yang penuh suka cita, luka, duka, semangat juang, dan harapan kebangkitan.

Bambootown Band

Bambootown (credit : Rizky Alhamsy)

Mendengarkan EP perdana Bambootown seperti menikmati kombinasi suara yang hangat dan berlapis.

Pengaruh referensi musikal mereka, mulai dari kedalaman Riverside dan The Ocean Blue, kejernihan melodi The Stone Roses dan Pure Saturday, energi Rumah Sakit, kegelapan The Cure, hingga pop sensibilitas The Cardigans, terasa menyatu, membentuk identitas indiepop yang khas dan matang. Suara gitar yang kaya, bass yang mengalun, drum yang solid, dan vokal Ginanjar yang khas menjadi tulang punggung dari narasi-narasi yang mereka usung.

EP “Self-Titled” bukan hanya tonggak penting bagi band ini, tetapi juga sajian segar bagi penggemar musik indie pop di tanah air. Album mini ini diharapkan dapat menginspirasi dan menggugah pendengarnya melalui kedalaman lirik dan kekayaan aransemennya.

Sebagai bentuk perluasan, Bambootown menggandeng label indie Jakarta, Lost Wave Record, untuk merilis EP ini dalam format fisik berupa kaset pita dalam waktu dekat, menyusul peluncuran digitalnya.

Setelah lima tahun menunggu, Bambootown akhirnya menyajikan karya lengkap pertama mereka, sebuah pernyataan musikal yang matang, mengundang kita semua untuk menyelami dunia mereka yang penuh warna.

ENV=481fa940-490b-43d4-a35d-b19fd6be535c
Support Gigsplay Dengan Saweria

🙏 Terima Kasih Atas Dukungan Anda!

Dukungan Anda sangat penting dan membantu Gigsplay untuk mendukung musisi independen Indonesia.

✅ KLIK UNTUK DONASI
Pilihan mode pembayaran
Pilihan metode pembayaran
Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *