Setelah merilis debut single “Fantasies” tahun lalu, unit alternative/post-shoegaze dari Tangerang, Gruide, melanjutkan langkahnya dengan single kedua berjudul “Hollow” yang dirilis pada 4 Juli 2025. Rilisan ini dilepas di bawah naungan label independen iLagi Records dan menjadi pembuka menuju EP perdana mereka ‘Glimmer’, yang dijadwalkan rilis tahun ini.
Beranggotakan Ficci (vokal/gitar), Adrian (gitar), Kevin (bass), dan Abel (drum), Gruide perlahan membentuk identitas sonik yang lebih dinamis dan mentah. Jika “Fantasies” menyuguhkan warna dreamy dengan narasi seputar pengharapan dan pencarian, maka “Hollow” hadir dengan nada yang jauh lebih kelam, agresif, dan penuh distorsi.
Lagu ini menempati posisi keempat dalam tracklist EP ‘Glimmer’, namun dipilih sebagai single pembuka karena dianggap paling mencerminkan arah musikal dan tema dari proyek mini album tersebut.

Dalam “Hollow”, Gruide menyelam lebih dalam ke wilayah eksperimental. Pengaruh post-hardcore dan rock alternatif era 2010-an terasa kental, terutama dalam pendekatan gitar yang kasar, tekstur suara yang fuzzy, dan beat drum yang dinamis.
Meski begitu, band ini tetap menjaga sisi melodik dengan vokal yang tetap catchy dan emosional untuk memberi napas di tengah kepadatan aransemen. Lirik dalam lagu ini membawa nuansa nihilistik dan depresif, tanpa terlalu eksplisit. Gruide memilih untuk menyampaikan keresahan dengan cara yang lebih implisit dan reflektif.
Secara visual, artwork untuk single ini terinspirasi oleh salah satu adegan dari film “A Girl Named Ann”, yang juga mengangkat tema serupa: pergulatan batin, kehampaan, dan usaha untuk menemukan makna dalam kekosongan. Pemilihan referensi ini sangat relevan dengan semangat yang diusung oleh “Hollow”, menciptakan kesan sebagai pengalaman emosional yang menyatu dan menyeluruh.

Proses rekaman “Hollow” diakui sebagai salah satu tahap yang cukup menguras energi bagi keempat anggota Gruide. Ini bukan hanya tantangan teknis, tetapi juga emosional. Mereka mengaku bahwa pengerjaan single ini menjadi titik balik pendewasaan, baik sebagai individu maupun sebagai sebuah band.
Tidak ada cetak biru pasti dalam proses produksinya, karena mereka justru sengaja membiarkan proses ini berjalan spontan, mencampurkan berbagai emosi masa lalu dengan kebebasan bereksperimen pada struktur dan tekstur musik.
Pengalaman tersebut membuat “Hollow” terasa jauh berbeda dibanding single pertama mereka. Di sinilah Gruide seperti ingin menunjukkan bahwa mereka bukan band satu warna. Mereka berkembang, berubah, dan tidak takut untuk menjelajah sisi gelap dari musikalitas mereka sendiri.
Hal itu pula yang membuat ekspektasi terhadap EP ‘Glimmer’ terasa semakin menarik, sebuah proyek yang tampaknya akan menjadi penghubung antara atmosfer kelam dengan intensitas emosi yang lebih personal.
Single “Hollow” kini telah tersedia di berbagai platform streaming digital, dan menjadi langkah penting bagi Gruide dalam membangun kepercayaan diri mereka sebagai pendatang baru yang berani melangkah keluar dari zona nyaman.
Selanjutnya, mereka sedang mempersiapkan perilisan EP yang diharapkan dapat menunjukkan lebih banyak sisi dari identitas musikal mereka yang terus berkembang.
ENV=481fa940-490b-43d4-a35d-b19fd6be535c
Support Gigsplay Dengan Saweria
🙏 Terima Kasih Atas Dukungan Anda!
Dukungan Anda sangat penting dan membantu Gigsplay untuk mendukung musisi independen Indonesia.
✅ KLIK UNTUK DONASI
Pilihan mode pembayaran