Di tengah tekanan hidup yang semakin berat, band Malu2x merilis karya terbaru mereka, “Berkarya dan Bekerja“, pada 30 Juni lalu melalui Frogsrec.
Lagu ini hadir sebagai soundtrack perlawanan, sebuah teriakan keras untuk tetap berdiri di tengah sistem yang dianggap mengabaikan keadilan. Dengan energi yang membara dan pesan yang tajam, lagu ini langsung menjadi manifesto absurd bagi generasi pekerja di tengah cengkeraman kapitalisme kroni.
Bayangkan Sisyphus, tokoh mitologi Yunani yang terkutuk untuk mendorong batu ke puncak gunung hanya untuk melihatnya jatuh kembali, namun kali ini ia tersenyum. Ia menyadari bahwa perjuangannya sia-sia dalam skema besar, tetapi ia tetap mendorong. Bukan untuk mengalahkan sistem, melainkan untuk mendefinisikan eksistensi dan keberaniannya melalui aksi mendorong itu sendiri.
Demikianlah metafora yang diusung “Berkarya dan Bekerja”. Lirik sederhana namun menggurita, “Hadapi cemas / Hadapi kerasnya dunia ini”, bukanlah slogan motivasi kosong atau seruan optimisme naif. Ini adalah ajakan untuk hidup secara otentik di tengah kekacauan, sebuah nihilisme aktif ala Friedrich Nietzsche yang diubah menjadi kekuatan kolektif dan solidaritas.

Galih Gori, gitaris dari Malu2x, menjelaskan makna di balik lagu ini. “Lagu ini lahir untuk mengungkapkan paradoks kehidupan para pekerja dan penggerak ekonomi,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Bagian reff ‘Semua temanku berkarya dan bekerja’ itu bukan sekadar keluhan, melainkan sebuah pengakuan. Sebuah solidaritas. Bahwa di tengah tekanan dan rasa cemas ini, kita nggak sendirian. Kita semua berjuang, kita semua melawan dengan cara kita masing-masing. Itu intinya.”
Pernyataan Gori ini mengkristalkan esensi lagu sebagai pengikat rasa senasib di tengah himpitan.
Secara musikal, “Berkarya dan Bekerja” menghunjam dengan energi mentah yang menjadi ciri khas Malu2x. Tempo yang digasak di atas rata-rata, durasi yang padat tanpa basa-basi, dan lirik yang berulang bagai mantra menyuarakan keresahan, menciptakan atmosfer yang begitu intens dan langsung.
Lagu ini tidak hanya mengandalkan kekuatan sonik, tetapi juga diperkuat oleh visual. Video musik garapan sineas Hamzah Saptoadjie dikabarkan menyajikan narasi gambar yang sepadan dengan kekuatan pesan lagu, memperdalam dampak yang ingin disampaikan.

Malu2x, yang beranggotakan Anggoro (vokal), Ari Hamzah (drum), Awank Satria (bass), Galih Gori (gitar), dan Sinom Jalu (gitar), telah konsisten sejak 2016 menjadi amplifier kegelisahan generasi melalui musik mereka.
“Berkarya dan Bekerja” menjadi single ketiga yang menandai perjalanan mereka menuju album kedua yang akan dirilis dalam waktu dekat. Melalui setiap karya, Malu2x terus mengartikulasikan denyut nadi zaman, mulai dari persoalan sosial yang kompleks hingga pergulatan eksistensial manusia modern.
Dengan “Berkarya dan Bekerja”, mereka menyalakan api pengingat: perlawanan ada dalam aksi terus mendorong batu, dalam solidaritas berkarya, dan dalam keteguhan bekerja sambil menantang arus.
[youtube v=”xj3xmlIeG30″]
ENV=481fa940-490b-43d4-a35d-b19fd6be535c
Support Gigsplay Dengan Saweria
🙏 Terima Kasih Atas Dukungan Anda!
Dukungan Anda sangat penting dan membantu Gigsplay untuk mendukung musisi independen Indonesia.
✅ KLIK UNTUK DONASI
Pilihan mode pembayaran